Islami

SHOLAT DI MASJID

Oleh: Nugroho Kuncoro Yudho

Dalam ilmu sosial, sering dikatakan bahwa pengaruh lingkungan sangat besar dalam kehidupan manusia. Bagaimana seseorang akan berperilaku, sangat dipengaruhi lingkungannya. Lantas apakah kita tidak boleh merubahnya? Sebatas mana kompetensi  kita untuk merubahnya? Sungguh amat sulit dijawab. Di suatu komplek pesantrenpun, kadang-kadang masih ada yang meninggalkan sholat berjamaah di masjid. Apakah kita tidak bisa berubah?

Untuk merubah dunia, kita harus merubah negara. Untuk merubah negara, kita harus merubah daerah. Untuk merubah daerah kita, kita harus merubah kampung kita. Untuk merubah kampung kita, kita harus merubah keluarga kita. Dan untuk merubah keluarga kita, maka kita harus berubah terlebih dahulu. Jadi, sesuatu itu memang harus dimulai dari hal yang kecil, dimulai dari diri sendiri dan dimulai dari sekarang.

Begitu pula halnya dengan sholat berjamaah di masjid, kita tidak mungkin menyuruh orang lain ke masjid, sementara sholat kita masih lebih banyak di rumah. Kita menyuruh orang sholat berjamaah, sementara kita lebih suka sholat sendiri.

Sholat_jamaah

Sholat

Melangkahkan kaki ke masjid adalah pekerjaan berat, walaupun kita tahu sholat yang terbaik adalah sholat di masjid. Hal itu juga saya rasakan, sejak di kampung halaman hingga di tempat saya bekerja dan tempat kuliah. Sebenarnya sudah lama saya ingin membiasakan diri sholat di masjid, namun situasi dan kondisi yang tidak mendukung, akhirnya membuat saya terbiasa sholat di rumah.

Beberapa waktu terakhir ini, saya bertemu dengan teman satu pulau di tempat perantauan, sama-sama melanjutkan pendidikan dan sama-sama sedang menyusun tugas akhir. Dia tidak pernah mengajak saya ke masjid, walaupun setiap hari dia pergi ke masjid.Alhamdulillah, kehadiran teman baru ini membawa hikmah bagi diri saya. Saya merasa malu, karena teman ini berada di lantai 3 tempat kost yang sama, dia setiap hari pergi ke masjid. Masa, saya di lantai 1 tidak ke masjid. Alhamdulillah, Allah masih memberikan rasa malu kepada saya, sehingga sayapun terpanggil untuk sholat ke masjid. Kapankah teman-teman lainnya akan mempunyai rasa malu sebagaimana yang saya rasakan? Ya Allah, tingkatkanlah rasa malu pada sanak saudara dan rekan-rekanku muslim lainnya.

Tinggalkan komentar